Langsung ke konten utama

Turunan

TURUNAN
Turunan dalam ilmu kalkulus merupakan pengukuran terhadap bagaimana fungsi berubah seiring perubahan nilai input. Secara umum, turunan menyatakan bagaimana suatu besaran berubah akibat perubahan besaran lainnya; contohnya, turunan dari posisi sebuah benda bergerak terhadap waktu adalah kecepatan sesaat objek tersebut.
Proses dalam menemukan turunan disebut diferensiasi. Kebalikan dari turunan disebut dengan antiturunanTeorema fundamental kalkulus mengatakan bahwa antiturunan sama dengan integrasi. Turunan dan integral adalah 2 fungsi penting dalam kalkulus.
  •  adalah simbol untuk turunan pertama.
  •  adalah simbol untuk turunan kedua.
  •  adalah simbol untuk turunan ketiga.
simbol lainnya selain  dan  adalah  dan 
1.  Turunan Pertama
Rumus :
y = Cxn
ket : C & n = Konstanta Real
contoh :
·          y = 4x42, maka dy/dx =  4.2x 2-1 = 8x
·          y = x2 + 2x2 , maka dy/dx = 2x+ 4
2.   Turunan Kedua
Turunan kedua dinotasikan sebagai berikut :
d2y/d2x atau y’’
Turunan kedua merupakan turunan yang diperoleh dengan menurunkan kembali turunan pertama. Perhatikan contoh berikut :
y = x3+ x+ x + 2
dy/dx = 3x+ 4x + 1
d2y/d2x = 6x + 4
3.  Turunan Trigonometri
Berikut rumus turunan fungsi Trigonometri :
a)     f (x) = sin x , maka f ‘ (x) = cos x
b)    f (x) = cos x , maka f ‘ (x) = - sin x
c)     f ‘ (x) = sec2x = 1/cos2x
perhatikan contoh berikut :
            jika y = x2 sin 2x , maka dy/dx ?
            jawab :
                        y = x2 sin 2x
                        misalkan :
                        u(x) = x2 , maka u’(x) = 2x
                        v(x) = sin2x , maka v’(x) = 2 cos 2x
                        y = u(x) . v(x)
                        y ‘ (x) = u’(x)v(x) + u(x) v’(x)


INTEGRAL
Integral merupakan kebalikan dari turunan. Jika F(x) adalah fungs umum yang bersifat F(x) = f(x), maka F(x) merupakan anti turunan atau integral dari f(x). Pengintegralan fungsi f(x) terhadap x dinotasikan sebagai berikut :

                        ∫ f(x) dx = F(x) + C

                        Keterangan :
                        ∫ = notasi integral
                        f(x) = fungsi integral
                        F(x) = fungsi integral umum yang bersifat F(x) = f(x)
                        C = Konstanta

1     Integral tak tentu

  Rumus Dasar :
a)     ∫ a dx = ax + c
b)    ∫ xn dx = 1/n+1 xn+1 + C dengan catatan n  -1
c)     Integral Tak Tentu Fungsi Trigonometri
§  ∫ sin x dx = - cos x + C
§  ∫ cos x dx = - sin x + C
Contoh :  Tentukan nilai dari ʃ 4 sin x + 7 cos x dx !
penyelsaian:
ʃ sin x dx = – cos x + C
ʃ cos x dx = sin x + C
Maka:
ʃ 4 sin x + 7 cos x dx = – 4cos x + 7sin x + C
Jadi, nilai dari nilai dari ʃ 4 sin x + 7 cos x dx adalah – 4cos x + 7sin x + C.

    Integral Tentu     

      Integral Tentu adalah integral dengan batas-batas yang sudah di tentukan, dengan dinotasikan sebagai berikut :

 ba  f(x) dx = [F(x)]b= F(b) – F(a)
Keterangan : A dan b adalah batas bawah integral dan batas atas integral.

   ContohCarilah hasil dari ʃ21 6xdx !

                 penyelsaian:
                            Contoh Soal Integral Tentu no 1
Jadi, hasil dari ʃ21 6xdx adalah 14.

3. Integral Parsial                                                                                                         

Integral Parsial adalah suatu cara untuk menaikan pangkat suatu bilangan dua perkalian fungsi yang berbeda sehingga fungsi bilangan tersebut dapat menaikan pangkatnya (diintegralkan). Integral parsial dihubungkan dengan fungsi bilangan (u) dan (dv) yang fungsi tersebut akan dikali dan diintegralkan sesuai dengan aturan rumus integral parsial. Integral Parsial memiliki cara khusus dimana dua bilangan fungsi dari (u) dan (dv) akan dihitung untuk mencari penurunan pangkat dari (u) atau biasa disebut (du) dan mencari kenaikan pangkat (dv) atau biasa disebut (v).


Rumus umum :
                            ∫ u.dv = u.v - ∫ v.du
Keterangan :
Dengan (u) sebagai F(x) dan (du) sebagai F(x)'. Dan untuk fungsi (v) dan (dv) dalam soal kita memilih fungsi (dv) dengan syarat (dv) diintegralkansehingga membentuk (v). Setalah menemukan turunan (u) menjadi (du)dan integral (dv) menjadi (v). Nilai akan siap dimasukan ke dalam rumus integral parsial 

contoh: 
Berapakah hasil dari ∫ (3x + 2) sin (3x + 2) dx :
penyelsaian:
Maka
u = 3x + 2
dv = sin (3x + 2) dx
du = 3 dx
v = ʃ sin (3x + 2) dx = − ⅓ cos (3x + 2)
Sehingga
∫ u dv = uv − ∫v du
∫ u dv = (3x + 2) . (− ⅓ cos (3x + 2)) − ∫ (− ⅓ cos (3x + 2)) . 3 dx
∫ u dv = − (x+2/3) . cos (3x + 2) + ⅓ . ⅓ sin (3x + 2) + C
∫ u dv = − (x+2/3) . cos (3x + 2) + 1/9 sin (3x + 2) + C
Jadi, hasil dari ∫ (3x + 2) sin (3x + 2) dx adalah − (x+2/3) . cos (3x + 2) + 1/9 sin (3x + 2) + C.

4.    Integral Substitusi

Integral Substitusi juga merupakan salah satu teknik penyelesaian integral. Untuk menentukan ∫ f(x) dx, kita dapat mensubstitusikan u = g(x), dengan g fungsi yang dapat diintegralkan. Apabila substitusi itu mengubahf(x) dx menjadi h(u) du dan apabila H sebuah anti turunan dari h, maka kita dapat menotasikannya sebagai berikut : 

Misalkan : u = x - 1  maka  x = u + 1


dudx = 1   ⇔   du = dx

Contoh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ukuran Kemiringan Dan Kecembungan

UKURAN KEMIRINGAN DAN KECEMBUNGAN  Hallo sobat semua kali ini kita akan belajar materi ukuran kemiringan dan kecembungan. saya berharap sobat sobat semua bisa mengerti dengan materi ini. tanpa basa basi kita langsung saja ke materinya.  A.       UKURAN KEMIRINGAN Dalam kasus kurva frekuensi populasi, baik yang model postif maupun model negatif terjadi ketidaksimetrisan. Untuk mengetahui derajat ketidaksimetrisan sebuah model populasi digunakan ukuran kemiringan. Ada dua macam kemiringan yang dapat digunakan yaitu ; Ø    Ukuran kemiringan Pearson Dalam ukuran kemiringan Pearson akan melibatkan rerata, median, dan modus. Rumus empiris dari Pearson adalah  “Jarak antara rerata dan modus dalam sebaran yang kemiringannya moderat adalah tiga kali jarak antara rerata dan median.” Koefisien  kemiringan Pearson tipe kesatu atau dilambangkan dengan K mp1 dihitung dengan rumus; Sedangkan, koefisien  kemiringan P...

PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN

PERSAMAAN DIFERENSIAL HOMOGEN Persamaan diferensial yang unsur x dan y tidak dapat dipisah semuanya. F(tx,ty) = t^n .F(x, y). Contoh :     Ciri Umum Homogen : Tiap suku derajatnya sama.   Bentuk PD Homogen: M (x, y)dx + N(x, y)dy = 0 Dikatakan PD Homogen jika: Fungsi M dan N adalah homogen dengan derajat sama. Persamaan ini diselesaikan dengan substitusi :         Contoh soal :   1.        (x + y) dx + x dy =                

PERSAMAAN DIFERENSIAL BERNOULLI

                                          PERSAMAAN DIFERENSIAL BERNOULLI Persamaan diferensial Bernoulli adalah salah satu bentuk dari persamaan diferensial biasa orde satu yang memiliki bentuk umum                                                                                                                                                            Persamaan diferensial Bernoulli sangat mirip dengan  bentuk persamaan diferensial linear orde-1 kecuali ruas kanan memuat faktor y^n...